Berbagai alasan mengapa kepemilikan properti abnormal seharusnya RI bolehkan Asing masuk? Inilah beritanya:
![]()
Liputan6.com, Jakarta - Meskipun banyak mendapat pertentangan, kepemilikan properti oleh pihak abnormal dinilai sangat diharapkan untuk turut menyebarkan sektor properti di Indonesia.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengaku dirinya mendukung kalau ada kebijakan properti kepemilikan oleh asing. Dengan adanya kebijakan ini, akan membantu sektor properti dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN, kita harus membuka kesempatan bagi kepemilikan asing. Kita harus mengizinkan pihak abnormal untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya dalam Seminar Nasional Realestate Indonesia (REI) di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia menyatakan, dengan dibukanya kepemilikan asing, diharapkan dapat membantu pertumbuhan sektor properti secara sehat. Hal ini terbukti pada sektor properti di Singapura yang juga banyak dimiliki asing.
"Jadi di Singapura, dipersilahkan orang Indonesia banyak beli properti di sana. Kita juga harus mengizinkan orang abnormal beli properti disini. Supaya pasar kita lebih sehat," katanya.
Selain itu, dengan masuknya MEA 2015 nanti, kebutuhan hunian di dalam negeri diyakini akan semakin meningkat terutama untuk rumah, apartemen dan perkantoran.
"Nanti pada ketika itu, pasar properti Indonesia akan semakin besar. Toh lahan dan propertinya tidak dapat mereka bawa pulang ke negaranya," tandas dia. (Dny/Nrm)
Sumber Berita : Liputan6.com Sumber http://desain-rumah-sederhana.blogspot.com
Liputan6.com, Jakarta - Meskipun banyak mendapat pertentangan, kepemilikan properti oleh pihak abnormal dinilai sangat diharapkan untuk turut menyebarkan sektor properti di Indonesia.
Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengaku dirinya mendukung kalau ada kebijakan properti kepemilikan oleh asing. Dengan adanya kebijakan ini, akan membantu sektor properti dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
"Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN, kita harus membuka kesempatan bagi kepemilikan asing. Kita harus mengizinkan pihak abnormal untuk masuk ke Indonesia," ungkapnya dalam Seminar Nasional Realestate Indonesia (REI) di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia menyatakan, dengan dibukanya kepemilikan asing, diharapkan dapat membantu pertumbuhan sektor properti secara sehat. Hal ini terbukti pada sektor properti di Singapura yang juga banyak dimiliki asing.
"Jadi di Singapura, dipersilahkan orang Indonesia banyak beli properti di sana. Kita juga harus mengizinkan orang abnormal beli properti disini. Supaya pasar kita lebih sehat," katanya.
Selain itu, dengan masuknya MEA 2015 nanti, kebutuhan hunian di dalam negeri diyakini akan semakin meningkat terutama untuk rumah, apartemen dan perkantoran.
"Nanti pada ketika itu, pasar properti Indonesia akan semakin besar. Toh lahan dan propertinya tidak dapat mereka bawa pulang ke negaranya," tandas dia. (Dny/Nrm)
Sumber Berita : Liputan6.com Sumber http://desain-rumah-sederhana.blogspot.com