![]() |
1. Tetangga Samping dan Belakang :
Hidup di lingkungan perumahan padat tidak terlepas dari permasalahan tetangga, alasannya ialah sifat dan huruf insan tidaklah sama. Permasalahan rumah sering kali menimbulkan konflik dengan tetangga, biasanya dikala kita membangun atau melaksanakan perbaikan rumah.
Kebocoran tembok yang berbatasan dengan tetangga akhir salah satu melaksanakan perbaikan atau membangun rumah, sering kali menimbulkan konflik yang berkepanjangan yang disebabkan saling manyalahkan. Rumah di lingkungan perumahan rata-rata berbatasan dengan 3 rumah tetangga, kecuali yang posisinya di hook/pojok hanya berbatasan debgan 2 tetangga.
Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan tetangga, maka sebelum kita melaksanakan pembangunan atau renovasi rumah..maka sebaiknya yang harus dilakukan :
- Meminta ijin dengan cara baik dan sopan kepada tetangga yang berbatasan;
- Memberi tahu pelaksana bangunan semoga para pekerja tidak melaksanakan hal-hal yang mengganggu tetangga.
- Apabila membangun rumah 2 lantai, jangan sekali-kali memasang jendela atau lubang ventilasi ke arah rumah tetangga yang berbatasan, alasannya ialah hal tersebut menyangkut etika.. dan akan mengganggu kenyamanan orang lain.
- Pembuatan dinding yang berbatasan tetangga harus dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan kebocoran pada dinding tembok tetangga, caranya harus diberi jarak minimum 2 cm dan jangan diisi adukan sperti yang banyak dilakukan orang.
Untuk kenyamanan penghuni rumah, ventilasi sangat memegang peranan sangat penting. Terlebih di lingkungan rumah padat, dimana seluruh lahan inginnya kita habiskan untuk bangunan. Sekalipun lahan sangat terbatas, tapi kita harus bijaksana dan memperhatikan kenyamanan dengan menyisihkan sedikit ruang untuk ventilasi, jangan dihabiskan untuk bangunan.
Sekalipun konstruksi rumah dengan memakai materi material yang sederhana dan murah, kalau rumah kita cukup ventilasi..maka rumah kita akan sanggup memperlihatkan kenyamanan kepada semua penghuni rumah, sehingga merasa betah dan bahagia tinggal di rumah. Hidup sederhana tanpa menggantungkan diri pada pendingin ruangan (AC) yang juga menciptakan abses rekening listrik, akan berdampak lebih baik pada kesehatan keluarga.
Untuk rumah 1 lantai, minimum ada 9 m2 ruang terbuka di penggalan tengah atau belakang rumah untuk memperlihatkan ventilasi pada ruangan penggalan dalam dan belakang, sedangkan ventilasi ruangan penggalan depan akan mendapatkannya ruang terbuka depan.
Jika membangun rumah 2 lantai, maka untuk lantai 1 ada ruang terbuka menyerupai di atas, kemudian ditambah dengan ventilasi ruang tangga. Membuat tangga sebaiknya cukup lebar sehingga ada ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara antar lantai. Selain itu jikalau memungkinkan ditambah sebuah lubang (void) dari lantai 2 ke ruang keluarga lantai 1 sebagai ventilasi tambahan.
Agar ruangan menerima udara dari penggalan atas rumah, maka konstruksi atap sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga ada ventilasi yang baik yang sanggup mengirim udara/angin dari ruang terbuka penggalan atas (atap).
3. Tata ruang :
Tata ruang rumah sebaiknya yang simpel, tidak banyak sekat ruangan. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur sebaiknya blank tanpa pembatas tembok. Pembatas sanggup memakai partisi yang sanggup dipindah dan tidak terlalu tinggi. Hal tersebut akan menimbulkan kesan luas dan sirkulasi udara dalam ruangan tidak akan terhambat sehingga ruangan selalu sejuk dan nyaman secara alami.
4. Konstruksi Atap :
Itulah tips membangun rumah di lingkungan perumahan padat penduduk yang lahannya sempit dan terbatas. Semoga goresan pena di atas ada keuntungannya untuk Anda. Sumber http://desain-rumah-sederhana.blogspot.com